Pengaruh
variabel- variabel Makro Terhadap Perekonomian Suatu Negara
Ekonomi makro atau makro-ekonomi
adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan
perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar.
Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi
target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga,
tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Hubungan yang dipelajari pada ilmu
ekonomi makro adalah hubungan variabel keseluruhan. Variabel-variabel
itu diantaranya tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi
nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga-harga umum,
jumlah uang yang beredar, tingkat bunga, kesempatan bekerja, neraca pembayaran,
dan lain-lain. Namun pada kali ini variabel-variabel makro yang akan saya bahas
yaitu, inflassi, pengangguran, neraca pembayaran, pertumbuhan penduduk yang
tinggi, dan peningkatan kapasitas produksi.
Yang pertama akan dibahas adalah
mengenai Inflasi. Inflasi adalah naiknya harga-harga komoditi yang disebabkan
tidak singkronnya antara program sistem pengadaan komoditi dengan tingkat
pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat. Inflasi bukanlah masalah yang
terlalu berarti jika keadaan tersebut diiringi oleh tersedianya komoditi yang
diperlukan secara cukup dan ditimpali dengan naiknya tingkat pendapatan yang
lebih besar. Pada prinsipnya tidak semua
inflasi berdampak negatif pada perekonomian. Terutama jika terjadi inflasi
ringan yaitu inflasi di bawah sepuluh persen. Inflasi ringan justru dapat
mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena inflasi mampu
memberikan semangat pada pengusaha, untuk lebih meningkatkan produksinya. Pengusaaha
bersemangat memperluas produksinya, karena dengan kenaikan harga yang terjadi
para pengusaha mendapat lebih banyak keuntungan. Selain itu, peningkatan
produksi memberi dampak positif lain, yaitu tersedianya lapangan kerja baru. Inflasi
akan berdampak negatif jika nilainya melebihi sepuluh persen.
Variabel selanjutnya adalah
pengangguran. Pengangguran terjadi disebabkan karena adanya kesenjangan antara
penyediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan. Pengangguran
bisa juga terjadi meskipun jumlah kesempatan kerja tinggi akan tetapi
terbatasnya informasi, perbedaan dasar keahlian yang tersedia dari yang
dibutuhkan atau bahkan dengan sengaja memilih untuk menganggur. Pengangguran
selalu saja ada dalam suatu perekonomian, maka sebenarnya pengangguran itu
bukanlah masalah berat dan membahayakan, karena sesuatu yang selalu ada dan
bahka harus selalu ada termasuk hal yang sangat menguntungkan bila bisa
dikelola dengan baik dalam kondisi yang juga baik. Konsep yang mempelajari
hubungan antara tingkat pengangguran dengan Gross Domestic Product, GDP dikenal
dengan Hukum Okun yang dikemukakan oleh ekonom bernama Athur Okun. Konsep dari
Hukum Okun didasari oleh hasil obsevassi terhadap GDP Amerika Serikat. Hukum
Okun menjelaskan bahwa tingkat pengangguran memiliki hubungan negatif dengan GDP rill.
Sekarang yang akan dibahas yaitu
Neraca Pembayaran. Neraca pembayaran adalah catatan tentang transaksi
ekonomi internasional suatu negara terhadap negara lainnya dalam kurun waktu
tertentu. Dalam neraca pembayaran akan terlihat kemampuan penduduk
suatu negara terhadap penduduk negara lain yang tercermin dari defisit atau
surplusnya suatu perdagangan dan keluar masuk modal. Sepintas akan sangat
menguntungkan jika neraca pembayaran suatu negara mengalami surplus dan sangat
merugikan defisit, tetapi tidak demikian kenyataan dalam politik ekonomi.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
juga merupakan variabel dalam ekonomi makro. Penduduk merupakan orang yang
tinggal di daerah tersebut dan orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah
tersebut.] Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi
untuk tinggal di daerah itu. Misalkan mempunyai bukti kewarganegaraan,
tetapi memilih tinggal di daerah lain. Secara teori pertumbuhan penduduk
yang besar bila diikuti dengan tingkat produktivitas yang tinggi akan
menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi tiggi. Tingginya pertumbuhan
ekonomi akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan tingkat pendidikan dan pada
akhirnya akan mampu memperbaiki mutu dan citra hidup.
Variabel terakhir yang akan saya
bahas yaitu peningkatan kapasitas produksi. Kapasitas produksi merupakan
salah satu hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan upaya meningkatkan laba
perusahaan disamping usaha-usaha seperti pemilihan material yang ekonomis,
kontrol kualitas, promosi guna menambah permintaan pasar dan sebagainya. Kapasitas
produksi dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan
pasar, semakin tinggi kapasitas produksi yang dapat diusahakan maka semakin
banyak produk yang mampu dihasilkan setiap jam, setiap hari, setiap bulan,
bahkan setiap tahunnya. Peningkatan kapasitas produksi berhubungan dengan
tingkat ivestasi dan investasi berhubungan dengan tingkat tabungan masyarakat,
sedangkan tingkat tabungan masyarakat berhubungan dengan tingkat pendapatan dan
konsumsinya. jadi, bila kapasitas produksi ingin ditingkatkan maka
tabungan haruslah ditingkatkan agar investasi dapat pula meningkat.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar