Sabtu, 13 Juni 2015

Harmonisasi Akuntansi dan Bagan Internasional

Harmonisasi Akuntannsi Internasional
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencaku harmonisasi:
1.      Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).
2.      Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaaran surat berharga dan pencatatan pada burasa efek.
3.      Standar audit Survei Harmonisasi Internasional.
Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional
Sejak tahun 1982, tujuan IASC telah berubah dari tujuannya yang semula untuk menyusun satu standar akuntansi yang seragam untuk semua negara menjadi suatu proses harmonisasi SAI. IASC mulai menyadari bahwa standarisasi merupakan usaha yang sulit. Oleh karena itu alternative lain adalah melakukan harmonisasi standar akuntansi internasional. Ada beberapa alasan yang diperlukan untuk melaksanakan harmonisasi, yaitu:
1.      Fakta bahwa beberapa negara telah memberikan kontribusi bagi pengembangan akuntansi, seperti USA.
2.      Peatnya pertumbuhan dan perdagangan ekonomi dunia dan banyanya perusahaan multinasional yang beroperasi dis uatu negara.
3.      Beberapa negara sudah mengadopsi SAI untuk memecahkan asalah akuntansi yang relevan bagi negaranya.
4.      Harmonisasi sangat bermanfaat bagi suatu negara.
Standardisasi Standar Akuntansi
Standardisasi akuntansi internasional adalah proses membuat satu standar yang umum untuk semua negara. Hal ini berarti setiap negara wajib menerapkan satu standar akuntansi internasional tanpa mempertimbangkan faktor-faktor beda yang ada pada setiap negara. Pelaporan keuangan menjadi lebih dapat diperbandingkan. Akan tetapi penerapan satu standar ini menyebabkan standar akuntansi menjadi sangat kaku dan tidak dapat mengakomodasi perbedaan yang ada di antara negara yang satu dengan negara yang lain. Perusahaan-perusahaan di suatu negara harus menghadapi dan mengantisipasi tekanan sosial, politik, dan ekonomi dalam negeri, sementara harus menyesuaikan diri dengan standar internasional yang sangat kompleks. Standardisasi beranggapan bahwa tidak ada perbedaan antar negara yang satu dengan negara yang lain. Anggapan ini sama sekali tidak benar sebab setiap negara memiliki karakteristiknya masing-masing yang nyata berbeda.
Standardisasi akuntansi internasional dapat dicapai dengan tiga model pendekatan, yaitu
1.      International and Political Agreement
Model penerapan standar karena ada perjanjian internasional atau perjanjian politik yang bisa menyangkut wilayah regional tertentu atau lebih dari wilayah regional.
2.      Profesional Agreement
Standar akuntansi internasional diterapkan karena adanya perjanjian profesional antara organisasi profesi akuntansi yang tergabung dalam sutau organisasi akuntansi internasional seperti IASC/IASB. Dengan demikian IASC/IASB dapat meminta anggotanya untuk mengadopsi dan menerapkan Standar Akuntansi Internasional (SAI/IFRS).
3.      Voluntary
Pendekatan penerapan SAI secara sukarela karena ada kepentingan atau motivasi tertentu dari suatu negara untuk mengadopsi SAI.

Keuntungan harmonisasi akuntansi internasional:
1.      Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.      Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3.      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1.      Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2.      Komisi Uni Eropa (EU)
3.      Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.      Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5.      Kelompok Kerja Ahli antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (Internationals Standards of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi PBB dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development – UNCTAD).
6.      Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OECD).
Perbedaan Harmonisasi & Standar Akuntansi Internasional
Harmonisasi dengan standardisasi memiliki perbedaan yaitu standarisasi adalah sekelompok aturan yang kaku  dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standardisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaanantarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar diimplementasikan secara internasional. Sedangkan Harmonisasi jauh lebih fleksibel karena mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar dan telah mengalami kemajuan yang pesat di internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Keuntungan Harmonisasi Internasional
1.      Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.      Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berurang.
3.      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4.      Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
Pertanyaan:
1.      Sejak tahun berapa tujuan IASC telah berubah dari menyusun satu standar akuntansi yang seragam untuk semua negara menjadi suatu proses harmonisasi SAI?
a.       1928
b.      1982
c.       1980
d.      1983
Jawaban B
2.      Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional adalah…
a.       Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
b.      Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
c.       Komisi Uni Asia (AU)
d.      Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
Jawaban C
3.      Ada beberapa alasan diperlukannya untuk melaksanakan harmonisasi yaitu
a.       Fakta bahwa beberapa negara telah memberikan kontribusinya bagi pengembangan akuntansi
b.      Pesatnya pertumbuhan dan perdagangan ekonomi dunia dan banyaknya perusahaan multinasional yang beroperasi di suatu Negara
c.       Beberapa negara sudah mengadopsi SAI untuk memecahkan masalah akuntansi yang relevan bagi negaranya
d.      Semua jawaban benar
Jawaban D
4.      Kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan disebut
a.       Informasi lain yang berkaitan
b.      Pengukuran dan penilaian
c.       Pengakuan
d.      Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
Jawaban C
5.      Pendekatan penerapan SAI secara sukarela karena ada kepentingan atau motivasi tertentu dari suatu negara untuk mengadopsi SAI adalah
a.       International and Political Agreement
b.      Profesional Agreement
c.       Voluntary
d.      Semua jawaban salah
Jawaban C
Referensi:
·         Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 2 Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta
·         Files. 2015. Akuntansi Internasional. http://www.slideshare.net/dewimasita/makalah-akuntansi-internasional. Accessed on March 23, 2015

·         Meek, Gary. and Saudagaran S. (1990). A Survey of Research on Financial Reporting in a Transnational Context. Journal of Accounting Literature, 9, pp. 145-182.

Eksposur dan Akuntansi Valas

Pengertian Eksposur
Eksposur adalah objek yang rentan terhadap resiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila resiko yang diprediksikan benar-benar terjadi. Eksposur yang paling umum berkaitan dengan ukuran keuangan, misalnya harga saham, laba, pertumbuhan penjualan dan sebagainya.
Eksposur valuta asing adalah kepekaan perubahan dalam nilai riil aset, kewajiban atau pendapatan operasi yang dinyatakan dalam mata uang domestik terhadap perubahan kurs yang tak terantisipasi.
Aspek-Aspek Eksposur Valuta Asing
1.      Ukuran kepekaan dari nilai mata uang domestik, artinya, eksposur merupakan gambaran dari tingkat atau derajat perubahan nilai suatu objek dalam mata uang asal karena perubahan kurs.
2.      Eksposur berhubungan dengan nilai mata uang domestik .
3.      Eksposur terdapat pada nilai sediaan (stock) dan aliran (flow).
4.      Eksposur hanya merujuk pada perubahan kurs yang tak terantisipasi.
5.      Perubahan kurs akan menimbulkan keuntungan atau kerugian atas aset, kewajiban atau pendapatan operasi.
Pasar Valas dan Kurs
Pasar valas merupakan mekanisme melalui yang mana valuta suatu negara ditukarkan dengan valuta negara lain, kurs antar valuta ditetapkan, dan transaksi antar valas diselesaikan. Transaksi valas merupakan transaksi dimana dua pihak setuju untuk menukarkan valuta yang satu dengan valuta yang lain pada kurs tertentu. Transaksi valas dapat terjadi di spot marketdan forward marketSpot market meliputi pembelian dan penjualan valas yang sangat segera dilaksanakan. Untuk transaksi kecil dipasar retail, penyelesaiannya adalah segera, sedangkan untuk transaksi besar di wholesale market butuh waktu sampai dua hari bisnis dalam forward market, para partisipan mengadakan kontrak pada hari ini untuk penyerahan/penerimaan valas pada waktu mendatang. Pasar valas mempunyai pasar retail dan pasar wholesale. Karakteristik pasar wholesale adalah transaksi-transaksinya berukuran besar dan biasanya para partisipan terdiri dari bank dan institusi keuangan yang lain. Pada pasar retail, transaksi-transaksi valas yang terjadi adalah jauh lebih kecil dan biasanya mempunyai spread yang tinggi.
Eksposur Valas
Eksposur valas merupakan sebuah ukuran terhadap potensi perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar sebuah perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kurs. Eksposur valas secara konvensional diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :
1.      Eksposur translasi atau eksposur akuntansi
Eksposur translasi didefinisi sebagai potensi peningkatan atau penurunan nilai bersih perusahaan induk dan laba bersih yang dilaporkannya, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs sejak tanggal laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya. Tujuan dari translasi adalah membantu dalam mengevaluasi kinerja semua perusahaan afiliasi dimanapun dengan mengubah angka laporan kedalam sebuah valuta perusahaan induk.
2.      Eksposur transaksi
Eksposur transaksi berkaitan dengan sensitifitas arus kas kontraktual perusahaan yang dinyatakan dalam valas terhadap perubahan kurs yang diukur dalam valuta domestik perusahaan tersebut. Eksposur transaksi dapat timbul karena transaksi berikut ini :
·         Membeli atau menjual barang/jasa secara kredit yang harganya secara kesepakatan dinyatakan dalam valas
·         Meminjam atau meminjamkan dana dalam valas
·         Terikat dalam kontrak utnuk membeli atau menjual valas pada tanggal tertentu dimasa mendatang
·         Transaksi ekonomi yang lain untuk memperoleh asset atau mendapatkan uang yang dinyatakan dalam valas
3.      Eksposur ekonomi atau eksposur operasi
Eksposur ekonomi didefinisi sebagai tingkat sejauh mana nilai perusahaan aka dipengaruhi oleh perubahan kurs yang tidak diharapkan (perhitungkan).perencanaan untuk eksposur ekonomi melibatkan seluruh organisasi (tidak seperti eksposur translasi dan eksposur transaksi yang hanya melibatkan bendahara dan manajer akuntansi) karena eksposur ekonomi mempengaruhi interaksi strategi-strategi yang benar-benar meliputi seluruh bidang fungsional perusahaan, yaitu berupa akuntansi, keuangan, marketing, personalia, dan produksi.
Pertanyaan:
1.      Pelaku dari pasar valas adalah
a.       Bank umum
b.      Pemerintah
c.        Jawaban a dan b benar
d.      Jawaban a dan b salah
Jawaban C
2.      Yang terdapat di pos-pos neraca monetary pada metode translasi yaitu, kecuali
a.       Aset Tetap
b.      Kas
c.       Piutang
d.      Hutang
Jawaban A
3.      Eksposur valas merupakan sebuah ukuran terhadap potensi perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar sebuah perusahaan yang disebabkan oleh
a.       Kerugian atas asset
b.      Perubahan harga
c.       Perubahan kurs
d.      Pendapatan operasi
Jawaban C
4.      Objek yang rentan terhadap resiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila resiko yang diprediksikan benar-benar terjadi merupakan pengertian dari
a.       Eksposur
b.      Eksposur Valuta Asing
c.       Eksposur Ekonomi
d.      Eksposur translasi
Jawaban A
5.      Dibawah ini mana yang termasuk aspek-aspek eksposur valuta asing, kecuali…
a.       Ukuran kepekaan dari nilai mata uang domestik,
b.       Eksposur berhubungan dengan nilai mata uang asing .
c.       Eksposur terdapat pada nilai sediaan (stock) dan aliran (flow).
d.       Eksposur hanya merujuk pada perubahan kurs yang tak terantisipasi.
Jawaban B
Referensi:
·         Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta
·         Enggawati, Dzulkirom, & Hidayat. 2012. Analisis Penggunaan Teknik Hedging Contract Forward Untuk Mengurangi Kerugian Selisih Kurs Valas Atas Hasil Penjualan Ekspor. Universitas Brawijaya. Malang
·         Sunardi dan Nanang Sunyoto. 2011. Akuntansi Internasional. Amara Book: Yogyakarta