Sabtu, 02 Mei 2015

DISCLOSURE


Perkembangan Disclosure
Perkembangan disclosure seiring dengan perkembangan akuntansi. Standar dan praktik akuntansi dipengaruhi oleh sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, serta faktor-faktor lain. Perbedaan antar disclosure nasional terutama disebabkan oleh perbedaan pengaturan korporasi dan pengaturan keuangan. Di AS dan Inggris serta negara-negara Anglo-Saxon yang lain, pasar ekuitas sangat berkembang dan memberikan pendanaan bagi sebagian besar korporasi. Pada pasar ini, kepemilikan cenderung tersebar pada banyak pemegang saham, dan mereka mendapatkan proteksi yang me.mddahi. Di negara-negara ini, investor institusional memainkan peran yang semakin besar. Disclosure publik sangat berkembang seiring dengan perkembangan akuntabilitas perusahaaan kepada publik.
Di banyak negara yang lain, misalnya Prancis, Jerman, Jepang, dan sejumlah negara berkembang, kepemilikan saham sangat terkonsentrasi. Bank dan / atau pemilik merupakan sumber utama pendanaan perusahaan. Dibentuk struktur untuk melindungi manajemen. Bank (yang kadang-kadang berperan sebagai kreditor sekaligus pemilik) dan pihak-pihak internal yang lain (misalnya para pemegang saham) melakukan pengawasan. Pada pasar-pasar ini, disclosure publik kurang berkembang dan dimungkinkan terjadi perbedaan mengenai jumlah informasi antara yang diberikan kepada kreditor dan investor besar dibanding dengan yang diberikan kepada publik.
Disclosure Sukarela
Manajer mempunyai informasi yang lebih baik daripada pihak-pihak eksternal mengenai kinerja korporasi sekarang dan masa mendatang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa manajer tergerak untuk mendisklos informasi tersebut secara sukarela. Keuntungan untuk memberikan disclosure tersebut dapat berupa biaya transaksi perdagangan saham yang lebih murah, meningkatnya minat para analis keuangan dan investor terhadap korporasi yang bersangkutan, meningkatnya likuiditas saham, dan semakin rendahnya biaya modal. Disclosure tersebut meliputi petunjuk mengenai bagaimana korporasi dapat menguraikan dan menjelaskan potensi investasi korporasi kepada investor.
Karena investor di seluruh dunia sernakin menuntut informasi yang lebih rinci dan tepat waktu, tingkat disclosure sukarela menjadi semakin tinggi, baik di negara yang pasarnya sedang berkembang maupun yang pasarnya sarnya sudah maju. Tetapi, pelaporan keuangan dapat merupakan mekanisme yang tidak sempurna untuk berkomunikasi dengan para investor jika disclosure yang disajikan tidak sesuai dengan kebutuhan investor. Para penulis menyatakan bahwa komunikasi tersebut tidak sempurna; jika 1) manajer mempunyai informasi yang superior tentang korporasi tersebut, 2) dorongan manajer tidak secara sempurna sejalan dengan kepentingan investor, dan 3) auditing aturan akuntansi tidak sempurna. Para penulis menyatakan bahwa konflik ini dapat dikurangi dengan mekanisme kontrak (contracting mechanism), seperti misalnya dengan menghubungkan bonus kepada manajer dengan nilai saham jangka panjang,
Bukti menunjukan bahwa para menejer sering mempunyai  dorongan yang kuat untuk menunda disclosure  tentang berita buruk, mengolah laporan keuangan  sedemikian sehingga memberikan citra perusahaan yang lebih baik, dan menyatakan terlalu tinggi (Overstate) prospek dan kinerja keuangan korporasi. Ini  disebabkan karena, sebagai contoh, para eksekutif menghadapi risiko yang signifikan untuk dipecat jika perusahaan mempunyai kinerja keuangan atau kinerja pasar saham yang rendah. Perusahaan yang menghadapi kesulitan yang parah mempunyai risiko akuisisi atau kebangkrutan yang tinggi yang menjurus ke pergantian manajemen. Di samping itu. disclosure penuh juga dapat mendatangkan kerugian kompetitif, karena banyaknya informasi yang didisklos yang dapat digunakan oleh perusahaan pesaing sesuai dengan kepentingannya, termasuk untuk memenangkan persaingan.
Regulasi akuntansi, regulasi auditing, dan regulasi lainnya serta sertifikasi auditing maupun sertifikasi pihak ketiga yang lain dapat memperbaiki fungsi pasar. Regulasi akuntansi berupaya untuk mengurangi kemampuan manajer untuk mencatat transaksi ekonomi dengan cara yang tidak sejalan dengan kepentingan pemegang saham. Regulasi disclosure menerapkan persyaratan untuk menjamin bahwa pemegang saham menerima informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu. Auditor eksternal bertujuan untuk menjamin bahwa manajer menerapkan kebijakan akuntansi yang tepat, membuat estimasi akuntansi yang wajar, memelihara sistem pengendalian dan catatan akuntansi yang memadahi, serta memberikan disclosure yang diminta dengan tepat waktu.
Meskipun mekanisme ini dapat mempunyai pengaruh yang kuat terhadap praktik, kadang-kadang manajer masih bersedia untuk melanggar persyaratan pelaporan karena menganggap bahwa risiko yang dihadapi, misalnya kehilangan jabatan atau tuntutan hukum, masih lebih ringan dibanding dengan benefit yang diterimanya.
Praktik Disclosure dan pelaporan
Praktik disclosure laporan tahunan mencerminkan tang­gapan manajer terhadap persyaratan disclosure regulators dan juga merupakan dorongan untuk memberikan informasi kepada pemakai laporan keuangan dengan sukarela. Di banyak negara, aturan  tidak dilaksanakan, disclosure akan diberikan secara sukarela, karena pars manajer tidak akan mematuhi aturan tersebut jika dengan mematuhinya biayanya lebih besar daripada biaya atau pengorbanan jika tidak mematuhi. Oleh karena itu, .penting untuk membedakan antara disclosure yang dituntut dan disclosure yang sungguh-sungguh dibuat. Adalah menyesatkan jika keputusan diambil hanya dengan melihat aturan disclosure tanpa melihat praktik disclosure yang sesungguhnya.
Untuk beberapa tipe disclosure (misalnya disclosure tentang pengembangan material), kebijakan manajemen mempunyai pecan yang sedemikian penting sehingga pemantauan, dan tentu saja pelaksanaan, menjadi sulit. Perlu diperhatikan juga bahwa aturan disclosure untuk laporan perubahan modal, pelaporan segmen, dan laba per lembar saham, di dunia ini adalah sangat bervariasi.
Disclosure Informasi Masa Depan
Di seluruh dunia, disclosure masa depan dipandang sangat relevan dalam pasar ekuitas. Instruksi Keempat UE, misalnya, menyatakan bahwa laporan tahunan harus meliputi indikasi kemungkinan perkembangan masa depan korporasi. SEC menuntut perusahaan untuk mendisklos informasi yang akan berdampak besar terhadap likuiditas, sumber modal, dan hasil operasi masa depan. Sementara itu, Bursa Efek Tokyo meminta manajemen perusahaan yang terdaftar untuk memberikan ramalan-ramalan penjualan, laba, dan devider dalam siaran pens tahunan maupun tengah-tahunan. Istilah informasi masa depan meliputi 1) ramalan (forecast) pendapatan, laba (rugi), arus kas, pengeluaran modal, dan item-item keuangan lainnya; 2) informasi prospektif tentang posisi atau kinerja ekonomi masa depan yang kurang definitif dibanding dengan ramalan yang dinyatakan dalam termin-termin item proyeksian, pentode fiskal, dan jumlah proyeksian; dan 3) laporan tentang tujuan dan rencana manajemen mengenai operasi masa depan. Mengingat bahwa tujuan utama investor dan analis adalah menaksir laba dan arus kas masa depan, adalah masuk akal jika mereka menanyakan apakah perusahaan memberikan ramalan, rnereka sendiri tentang informasi keuangan tersebut.
Disclosure Segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenaf hasil keuangan dan, operasi segmen geografis dan industri dari sebuah perusahaan adalah signifikan dan semakin besar. Sebagai contoh, analis keuangan di AS secara konsisten meminta data laporan keuangan yang diurai jauh lebih rinci daripada sebelumnya. IFRS meminta pelaporan segmen yang sangat rind, seperti halnya yang terjadi dengan standar akuntansi lokal di banyak negara. Disclosure segmen membantu pemakai laporan keuangan untuk memahami bagaimana bagian-bagian dari sebuah perusahaan membentuk suatu keseluruhan. Lini produk dan daerah-daerah di dunia ini bervariasi dalam hubungannya dengan risiko, return, dan kesempatan. Rincian mengenai lini bisnis dan daerah geografis akan memberikan informasi yang lebih mengenai perusahaan keseluruhan.
Pelaporan, Pertanggungjawaban Sosial
Perusahaan semakin dituntut untuk menjawab kebutuhan informasi para stakeholder. Pelaporan pertanggung jawaban sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi mengenai  pengaruh perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan, serta pengaruhnya terhadap masyarakat setempat dan lingkungan. Ini mencerminkan keyakinan bahwa perusahaan berkewajiban untuk memberikan laporan mengenai kinerja lingkungan dan social kepada  stakeholder, sebagaimana laporan keuangan yang memuat informasi mengenai kinerja keuangan dilaporkan kepada pemegang saham. Yang lebih penting, laporan pertanggungjawaban sosial menunjukkan perusahaan sebagai warga dari suatu negara, sehingga juga mempunyai kewajiban sosial. Laporan-laporan yang mengintegrasi kinerja lingkungan, sosial, dan ekonomi disebut "laporan tiga-lini­bawah" (triple-bottom-line report), yang berkenaan dengan labs, orang, dan planet. Untuk menghindarkan kritik bahwa laporan tersebut dapat direkayasa, verifikasi oleh pihak ketiga yang independen sangat diperlukan. Sudah lama diakui bahwa informasi kesejahteraan karyawan penting bagi serikat buruh. Beberapa bidang yang diperhatikan adalah kondisi lingkungan kerja, keamanan pekerjaan, kesamaan kesempatan, perbedaan kondisi tenaga kerja, dan tenaga kerja di bawah umur. Disclosure karyawan juga penting bagi investor guna memberikan wawasan yang bermanfaat mengenai produktivitas, harga pokok (costs), dan hubungan perburuhan perusahaan.
Disclosure informasi mengenai jumlah karyawan sangat penting bagi pemerintah. Disclosure jumlah karyawan menurut daerah geografis memberikan informasi kepada pemerintah mengenai pengaruh penyerapan tenaga kerja oleh MNC. Disclosure karyawan menurut lini bisnis membantu mengidentifikasi industri-industri dan kegiatan-kegiatan yang bagi para. investor asing ternyata menguntungkan. Jika terjadi konflik antara perilaku investor dan negara tuan rumah, misalnya investor hanya mempekerjakan karyawan dengan ketrampilan rendah sementara negara menghendaki dipekerjakannya karyawan yang mempunyai ketrampilan yang tinggi, maka negara dapat mendorong investasi asing ke arah yang diinginkan. Jika dikombinasi dengan pelaporan ini bisnis dan/atau geografis, disclosure karyawan menurut fungsinya akan memampukan pemerintah dan serikat buruh untuk menguji apakah praktik ketenaga-kerjaan MNC konsisten dengan norma-norma dan undang-undang setempat. Isu-isu lingkungan meliputi dampak proses produksi, produk, dan jasa terhadap udara, air, tanah, biodiversitas, dan kesehatan manusia. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Francis sekarang diminta untuk menerbitkan hasil kegiatan lingkungan mereka. Informasi tersebut antara lain harus berisi tentang:
·         Konsumsi air, bahan baku, dan energi, serta tindakan­tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi.
·         Kegiatan-kegiatan untuk mengurangi polusi udara, air, atau tanah, yang juga meliputi polusi suara, serta biayanya.
·         Jumlah cadangan yang disediakan untuk risiko lingkungan.
Disclosure Khusus Untuk Pemakai Laporan Keuangan Asing dan Prinsip-rinsip Akuntansi yang Digunakan
Laporan tahunan dapat mencakup disclosure-disclosure khusus yang dimaksudkan untuk mengakomodasi pemakai laporan keuangan nondomestik. Disclosure-disclosure tersebut meliputi:
·         Laporan ulang sederhana dari laporan keuangan dengan menyatakannya ke dalam sebuah valas.
·         Pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip-prinsip akuntansi yang digunakanpada laporan keuangan utama dan beberapa rangkaian (set) prinsip akuntansi yang lain.
·         Laporan ulang terbatas posisi dan basil keuangan berdasarkan standar akuntansi yang berbeda.
·         Satu set laporan keuangan yang lengkap yang disusun berdasarkan satu set prinsip akuntansi yang berbeda.
Di negara-negara di mana Inggris bukan merupakan bahasa utama, banyak perusahaan mentranslasi laporan tahunan keseluruhan ke bahasa Inggris. Di samping itu, perusahaan juga menyusun laporan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang  lebih diterima secara luas daripada prinsip-prinsip akuntansi domestik (terutama IFRS atau PABU AS), atau yang mendekati  set standar domestik dan sebuah set standar yang lain.
PERTANYAAN
1.      Kata Disclosure memiliki arti yaitu….(jawab: c)
a.       Kebenaran
b.      Kebohongan
c.       Pengungkapan
d.      Kepercayaan
2.      Ada dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan oleh standar dan regulasi, yaitu….(jawab: d)
a.       Pengungkapan Wajib
b.      Pengungkapan Sebenarnya
c.       Pengungkapan Sukarela
d.      Jawaban A dan C benar
3.      Aturan disclosure diperlukan untuk….(jawab: d)
a.       Laporan perubahan modal
b.      Pelaporan segmen  
c.       Laba per lembar saham
d.      Jawaban a, b, dan c benar  
4.      Laporan tahunan dapat mencakup disclosure-disclosure khusus yang dimaksudkan untuk mengakomodasi pemakai laporan keuangan nondomestik. Disclosure-disclosure tersebut meliputi, kecuali…(jawab: d)
a.       Laporan ulang sederhana dari laporan keuangan dengan menyatakannya ke dalam sebuah valas.
b.       Pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan pada laporan keuangan utama dan beberapa rangkaian (set) prinsip akuntansi yang lain.
c.       Laporan ulang terbatas posisi dan basil keuangan berdasarkan standar akuntansi yang berbeda.
d.      Satu set laporan keuangan yang lengkap yang disusun berdasarkan satu set prinsip akuntansi yang sama.
5.      Keuntungan dari disclosure sukarela adalah….(jawab: )
a.       Biaya transaksi perdagangan saham yang lebih mahal
b.      Meningkatnya minat para analis keuangan dan investor terhadap korporasi yang bersangkutan
c.       Menurunnya likuiditas saham
d.      Semakin tingginya biaya modal

REFRENSI
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.
Subiyantoro, Edy dan Saarce Elsye Hatane, 2007, Dampak Perubahan Kultur Masyarakat Terhadap Praktik Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Publik Di Indonesia, Jurnal Mnajemen Dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Maret.
Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi: Pengungkapan Pelaporan Keuangan (Edisi III). Yogyakarta: BPFE.





KONVERGENSI AKUNTANSI


Konvergensi  merupakan penggabungan dua hal atau lebih, untuk bertemu dan bersatu dalam suatu titik. Konvergensi standar akuntansi internasional (IFRS) berarti penggabungan atau pengintegrasian standar akuntansi yang ada di setiap negara untuk digunakan dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan yaitu IFRS (International Financial Report Standart).
Konvergensi standar akuntansi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
·         Harmonisasi (membuat standar sendiri yang tidak berkonflik dengan IFRS)
·         Adaptasi (membuat standar sendiri yang disesuaikan dengan IFRS)
·         Adopsi (mengambil langsung dari IFRS).
Indonesia memilih untuk melakukan adopsi. Namun bukan adopsi penuh, mengingat adanya perbedaan sifat bisnis dan regulasi di Indonesia. Oleh karena itu, saat ini Standar Akuntansi Keuangan milik Indonesia sebagian besar sudah sama dengan IFRS.
Apa IFRS itu?
IFRS (International Financial Reporting Standard) adalah standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh IASB (International AccountingStandard Board).

Konvergensi IFRS?
Pengertian konvergensi IFRS yang digunakan merupakan awal untuk memahami apakah penyimpangan dari PSAK harus diatur dalam standar akuntansi keuangan. Pendapat yang memahami konvergensi IFRS adalah full adoption menyatakan Indonesia harus mengadopsi penuh seluruh ketentuan dalam IFRS, termasuk penyimpangan dari IFRS sebagaimana yang diatur dalam IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements paragraf 19-24. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
Tujuan akhir dari konvergensi IFRS adalah PSAK sama dengan IFRS tanpa adanya modifikasi sedikitpun. Di sisi lain, tanpa perlu mendefinisikan konvergensi IFRS itu sendiri, berdasarkan pengalaman konvergensi beberapa IFRS yang sudah dilakukan di Indonesia tidak dilakukan secara full adoption.
Sistem kepengurusan perusahaan di Indonesia yang memiliki dewan direksi dan dewan komisaris (dual board system) berpengaruh terhadap penentuan kapan peristiwa setelah tanggal neraca, sebagai contoh lain dari perbedaan antara PSAK dengan IFRS. Indonesia melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sedang melakukan proses konvergensi IFRS dengan target penyelesaian tahun 2012. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
Indonesia akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012, Strategi adopsi yang dilakukan untuk konvergensi ada dua macam, yaitu big bang strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan – tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara – negara maju. Sedangkan pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh negara – negara berkembang seperti Indonesia.
Sasaran Konvergensi IFRS tahun 2012, yaitu merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012, Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap. Adapun manfaat yang diperoleh dari konvergensi IFRS adalah memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan SAK yang dikenal secara internasional, meningkatkan arus investasi global melalui transparansi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global, menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

Mengapa negara kita saat ini mengacu pada IFRS?
Alasannya adalah kita tidak bisa menolak arus globalisasi karena bagaimanapun juga agar negara kita dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional, dan dalam pembuatan laporan keuangan yang dapat diakui secara internasional. Dapat dilihat dari semakin banyaknya investasi asing yang masuk ke Indonesia. Di mana kita harus siap bersaing dengan tenaga asing, khususnya akuntan luar negeri yang akan berdatangan sehubungan akan tingginya permintaan akuntan berstandar internasional. Secara tidak langsung negara kita pun tidak mau ketinggalan dalam bersaing oleh karena itu kita harus segera mengejar target konvergensi IFRS tersebut
Apa manfaat konvergensi IFRS?
Diantaranya adalah :
·   Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
·         Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
·    Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
·         Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
·   Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
Konvergensi IFRS di Indonesia
Pengadopsian IFRS berdasarkan pengalaman negara-negara sebelumnya, melalui 2 cara yaitu “big bang” dengan langsung mengadopsi dan gradual secara bertahap dengan penyesuaian karakteristik negara tersebut. Indonesia sendiri menggunakan cara gradual dengan tidak mengadopsi langsung IFRS namun melakukan beberapa penyesuaian. Cara demikian menurut Aria dalam penelitiannya mengenai pengadopsian IFRS di negara-negara berkembang lebih baik, menimbang kondisi makro ekonomi dan regulasi yang ada.
Sedangkan, menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat:
·         Full Adoption; Suatu negara mengadopsi seluruh standar IFRS dan menerjemahkan IFRS sama persis ke dalam bahasa yang negara tersebut gunakan.
·   Adopted; Program konvergensi PSAK ke IFRS telah dicanangkan IAI pada Desember 2008. Adoptedmaksudnya adalah mengadopsi IFRS namun disesuaikan dengan kondisi di negara tersebut.
·       Piecemeal; Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IFRS yaitu nomor standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja.
·         Referenced (konvergence); Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan pembuat standar.
·         Not adopted at all; Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.
Berdasarkan proposal konvergensi yang telah dikeluarkan IAI, proses adopsi dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
·   Tahap adopsi, yaitu dengan mengadopsi seluruh IFRS terakhir kedalam PSAK pada  tahun 2008-2010.
·    Tahap persiapan, yaitu penyiapan seluruh infrastruktur pendukung untuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS pada tahun 2011.
·    Tahap implementasi, yaitu penerapan PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS bagi

PERTANYAAN
1.      Program konvergensi PSAK ke IFRS disebut….(jawab: b)
a.       Full Adoption
b.      Adopted
c.       Piecemeal
d.      Referenced
2.  Penerapan PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik disebut…..(jawab: c)
a.       Tahap adopsi
b.      Tahap persiapan
c.       Tahap implementasi
d.      Semua jawaban salah
3.   Konvergensi  merupakan penggabungan dua hal atau lebih, untuk bertemu dan bersatu dalam suatu titik. Apa konvergensi standar akuntansi internasional….(jawab: a)
a.       IFRS
b.      DSAK
c.       IASB
d.      PSAK
4.   Dibawah ini merupakan cara-cara dalam melakukan konvergensi standar akuntansi, kecuali …(jawab: b )
a.       Harmonisasi
b.      Sosialisasi
c.       Adopsi
d.      Adaptasi
5.      Apa kepanjangan dari IFRS ?.....(jawab: c )
a.      Indonesia financial reporting standart
b.      Indonesia finance reporting standart
c.       International financial reporting standart
d.      International finance reporting standart

REFRENSI:
Files. 2015. IFRS dan Konvergensinya di Indonesia. https://www.academia.edu/6464148/Mega_Trend_Akuntansi_Dampak_Konvergensi_IFRS_Terhadap_Akuntansi_Syariah. Accessed on April 29, 2015
Files. 2015. Akuntansi Internasional. http://www.slideshare.net/dewimasita/makalah-akuntansi-internasional. Accessed on March 23, 2015
http://lidya-astarina.blogspot.com/2013/04/konvergensi-akuntansi-internasional.html
https://kartikagaby.wordpress.com/2014/06/12/konvergensi-akuntansi-international/

AKUNTANSI DALAM PERSPEKTIF GLOBAL


Menurut Suhanadji dan Waspada TS (2004) mengungkapkan bahwa perspektif global merupakan cara pandang atau wawasan untuk melihat dunia saat ini sangat dipengaruhi oleh arus global. Sehingga semua bangsa menjadi saling ketergantungan, saling mempengaruhi dan saling berhubungan diantara berbagai kebudayaan, sistem ekologi, politik, ekonomi dan teknologi dalam konteks global. Kebudayaan di dunia ini sangat beragam antar berbagai belahan negara di dunia. Dimana masing-masing kebudayaan tersebut memiliki ciri khas tersendiri.
Jadi Perspektif global adalah wawasan atau cara pandang mengenai fenomena secara keseluruhan, yakni fenomena adanya interaksi, interdependensi, dan kompetisi antar umat manusia di muka bumi. Interaksi merupakan  kegiatan saling memengaruhi daya, objek, atau tempat yang satu dengan tempat lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber daya alamnya dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan tempat lain. Perbedaan tersebut mengakibatkan terjadinya interaksi dan interdependensi antarwilayah. Contohnya interaksi yang terjadi antara desa dengan kota, dalam pendistribusian bahan pangan dari desa ke kota.  Begitu pula sebaliknya, pengangkutan mesin pertanian dari kota ke desa. Kompetisi terjadi karena keinginan untuk bersaing atau bertahan antar umat manusia di muka bumi.
Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb. Melihat dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dilihat ciri-ciri orang yang mempunyai wawasan global antara lain:
·         Berpikir secara luas atau tidak terkotak-kotak
·         Mau bekerjasama atau berinteraksi secara harmonis (selaras)
·         Mampu berkompetisi
Perspektif Gobal dari Praktik Akuntansi
1.      AMERIKA SERIKAT
AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global. AS lebih baik dari negara-negara lain dalam hal pengeluaran riset akuntansi, jumlah publikasi akuntansi, dan lulusan  perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi akuntansi. Pada saat yang sama, dan ini sepantasnya, negara-negara lain tidak berhasrat untuk mengadopsi standar-standar dan prinsip-prinsip akuntansi yang dikembangkan oleh AS. Bahkan, keragaman yang substansial masih merupakan ciri iklim akuntansi dunia.
2.      AUSTRALIA
Tradisi dan kebiasaan inggris member ciri yang signifikan pada Australia, walaupun akhir-akhir ini, Australia lebih cenderung mengarah ke pola Amerika. Perbedaan-perbedaan akuntansi keuangan dan praktik-praktik pelaporan antara inggris dan Australia  semakin meningkat. Gagasan pan-pasifik sedang tumbuh di Australia, gagasan komunitas eropa tumbuh di Inggris.
Dua badan akuntansi profesional Australia adalah Institute of Chartered Accountants in Australia (ICAA) dan Australia society of Accountants (ASA). ICAA memiiki keanggotaan kira-kira 20.000 dan terkait erat dengan audit dan praktik publik. Keanggotaan ASA kira-kira 60.000, terutama wakil dari sektor publik.
3.      JEPANG
Akuntansi dan pelaporan keuangan Jepang merupakan bunga rampai dari begitu banyak eksternalitas domestik dan internasional. Di permukaan, laporan keuangan korporasi Jepang tampaknya mirip dengan perusahaan-perusahaan sejenis dari Inggris-Amerika. Namun, sebenarnya, kandungan informasi laporan keuangan korporasi jepang berbeda secara substansial.
Pertama dan yang paling beda, akuntansi keuangan memiliki peranan yang tidak begitu besar dalam masyarakat jepang. Pemerintah pusat mengendalikan dengan ketat hal yang terjadi dalam akuntansi di Jepang. Faktor penting lain yang mempengaruhi akuntasi di jepang adalah tingginya kepemilikan silang dalam perusahaan-perusahaan jepang.
Penyusunan standar akuntansi di Jepang terutama merupakan fungsi pemerintah dengan sejumlah input pendukung dari JICPA. Pengaruh yang paling kuat  datang dari undang-undang komersial yang diatur oleh Mentri Kehakiman (MOJ). Undang-undang komersial tersebut menghendaki secara khusus (dalam pasal 282 dan 293) agar laporan keuangan berikut ini disiapkan kepada para pemegang saham atau kreditor yang berkepentingan:
·         Neraca
·         Laporan laba-rugi
·         Laporan bisnis
·         Usulan bagi pembagian laba
·         Skedul-skedul pendukung
INGGRIS
United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland terdiri dari empat negara, Inggris, Skotlandia, Wales dan Pulau Utara. Walaupun UK memiliki sistem hukum dan kebijakan moneter dan fiskal serta aturan-aturan dan regulasi-regulasi sosial tunggal yang terpadu, perbedaan-perbedaan individual tetap ada di dalam keempat negara tersebut.
Hanya ada dua sumber utama standar akuntansi keuangan di UK, hukum perusahaan dan profesi akuntansi terdapat sekitar 10.000 PLC (Public Limited Company) di UK dan sekitar 1 juta LTD (private Limited Company). Ini merupakan entitas-entitas yang menjadi subyek undang-undang perusahaan.
Badan-badan akuntansi utama di UK adalah :
·         The Institute of Chartered Accountants in England and Wales
·         The Institute of Chartered Accountants in Ireland
·         The Institute of Chartered Accountants in Scotland
·         The Chartered Association of Certified Accountants
·         The Institute of Cost and Management Accountants
·         The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Seperti di Australia, hukum perusahaan UK memuat persoalan-persoalan akuntansi dalam apa yang dinamakan skedul (misalnya, format alternatif untuk neraca dan laporan R/L terdapat dalam skedul 4 dan 4a 1985 Act).
Lima prinsip akuntansi dasar yang tercantum langsung dalam perundang-undangan adalah :
·         Pencocokan pendapatan dan beban berdasarkan beban akrual
·         Penilaian item-item aset dan kewajiban individual secara terpisah dalam masing-masing kelas aset dan kewajiban
·         Penerapan prinsip-prinsip konservatisme, terutama dalam pengakuan realisasi laba dan semua kewajiban dan kerugian yang diketahui
·         Kewajiban penerapan kebijaka-kebijakan akuntansi secara konsisten dari tahun ke tahun
·         Anggapan bahwa prinsip kelangsungan usaha dapat diterapkan pada entitas yang bersangkutan.
Peran akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di masing-masing negara, yang selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut.
Ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi ke dalam dimensi internasional yang terus berkembang, yaitu:
v  Faktor lingkungan
·         Berfikir secara global
·         Ketergantungan perekonomian
·         Pasar modal global
·         Perusahaan multinasional
·         Operasi internasional yang menguntungkan
·         Teori yang tidak memadai
·         Kompetensi manajemen internasional
·         Rintangan akuntansi
·         Pendapatan dan rasio yang tidak dapat diperbandingkan
·         Kebutuhan akan standar internasional
·         Menara akuntansi
·         Beragamnya pembuatan standar
·         Ekonomi potitik dari akuntansi dunia
·         Relevance lost dari akuntansi dunia
·         Pendidikan dan riset
v  Internasionalisasi disiplin akuntansi
·         Spesialisasi
·         Sifat internasional dari sejumlah masalah teknis akuntansi
·         Alasan historis
v  Internasionalisasi profesi akuntansi
PERTANYAAN
1.      Ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi ke dalam dimensi internasional yang terus berkembang, kecuali…. (jawaban: c)
a.       Faktor lingkungan
b.      Internasionalisasi disiplin akuntansi
c.       independensi
d.      internasionalisasi disiplin akuntansi
2.      The Institute of Chartered Accountants in England and Wales merupakan badan akuntansi utama negara bagian ?.... (jawaban: d)
a.       Spanyol
b.      Italia
c.       Prancis
d.      United kingdom
3.      Tujuan umum tentang perspektif gobal adalah….(jawaban : d)
a.     Untuk menambah wawasan
b.      Untuk menghindari diri dari cara berpikir sempit
c.       Primordial (lokalitas)
d.      Semua jawaban benar
4.      Dalam hal pengeluaran riset akuntansi, jumlah publikasi akuntansi, dan lulusan  perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi akuntansi merupakan perspektif global dari Negara…. (jawaban: c)
a.       Inggris
b.      Jepang
c.       Amerika Serikat
d.      Australia
5.     Badan akuntansi profesional Australia yang memiiki keanggotaan kira-kira 20.000 dan terkait erat dengan audit dan praktik publik adalah….(jawaban: a)
a.       ICAA
b.       ASA
c.       Jawaban a dan b benar
d.       Jawaban a dan b salah

Refrensi:
https://adamfirdaus46.wordpress.com/2015/03/22/akuntansi-dalam-perspektif-global/
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 1. Salemba
Empat. Jakarta.
Suhanadji dan Waspodo, TS. 2004. Modernisasi dan Globalisasi. Studi Pembangunan Dalam Perspektif Global. Malang: Insan Cendikia