Kamis, 24 Oktober 2013

Contoh Kalimat Argumentasi dan Penalaran

Artikel 1


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank OCBC NISP meraup laba bersih sebesar Rp 838 miliar pada kuartal III-2013. Jumlah itu mengalami kenaikan 28 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 656 miliar.
Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam penjelasan resminya, Kamis (24/20/2013) menyatakan, di tengah kondisi perekonomian yang bergejolak dan persaingan perbankan yang semakin ketat, perseroan berhasil meningkatkan asetnya sebesar 24 persen dari tahun sebelumnya.
Kenaikan aset itu antara lain diperoleh melalui pertumbuhan kredit sebesar 21 persen dari Rp 50 triliun pada kuartal III-2012 menjadi Rp 61 triliun pda kuartal III-2013. Sejauh ini, sebagian besar kredit disalurkan untuk modal kerja (42 persen), investasi (37 persen) dan konsumer (21 persen).
Adapun perolehan dana pihak ketiga (DPK), OCBC NISP berhasil membukukan sebesar Rp 62,87 triliun per akhir September 2013. Jumlah itu mengalami kenaikan 17 persen year on year.
Guna mengantisipasi kondisi makro perekonomian, OCBC NISP melakukan upaya diversifikasi sumber pendanaan, antara lain melalui penerbitan obligasi sebesar Rp 3 triliun dan surat utang jangka menengah sebesar Rp 900 miliar pada semester I – 2013.
Melalui penerbitan surat utang itu, rasio loan to funding di level 87,2 persen. Bank saat ini juga dalam tahap proses right issue sebesar Rp 3,5 triliun untuk memastikan adanya tingkat permodalan yang baik.
"Kepercayaan nasabah yang tinggi kepada Bank OCBC NISP menjadi motivasi bagi kami untuk senantiasa memberikan nilai tambah dan kualitas terbaik kepada seluruh nasabah," ujar Parwati.
Keterangan:
Ø  Kalimat Penalaran :
·     PT Bank OCBC NISP meraup laba bersih sebesar Rp 838 miliar pada kuartal III-2013. Jumlah itu mengalami kenaikan 28 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 656 miliar.

Ø  Kalimat Argumentasi :

·   Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam penjelasan resminya, Kamis (24/20/2013) menyatakan, di tengah kondisi perekonomian yang bergejolak dan persaingan perbankan yang semakin ketat, perseroan berhasil meningkatkan asetnya sebesar 24 persen dari tahun sebelumnya.
·       "Kepercayaan nasabah yang tinggi kepada Bank OCBC NISP menjadi motivasi bagi kami untuk senantiasa memberikan nilai tambah dan kualitas terbaik kepada seluruh nasabah," ujar Parwati.


Artikel 2

Rupiah diproyeksi masih melemah

Sindonews.com - Laju nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan akhir pekan ini diprediksi akan sedikit istirahat dengan laju yang tidak terlalu positif.
"Rupiah berada di bawah target resisten Rp11.241. Rentang rupiah akan berada pada kisaran Rp11.338-11.240 merujuk kurs tengah BI," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Jumat (25/10/2013).
Reza menjelaskan, laju nilai tukar rupiah pada perdagangan hari Kamis kemarin kembali terkoreksi meski tipis. Pelemahan itu, lanjut dia, terjadi seiring dengan pelemahan sejumlah mata uang Asia pasca merespon negatif sentimen dari China.
"Sentimen tersebut muncul setelah bank sentral China menolak melakukan injeksi pendanaan kepada sistem keuangan China, sehingga membuat penilaian terhadap perekonomian China akan melambat," ujarnya.
Di sisi lain, pelemahan juga terimbas penurunan euro setelah rilis beberapa indeks manufaktur di sejumlah wilayah zona Eropa tumbuh melambat.
Kemarin, posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg di level Rp11.150/USD, terdepresiasi 248 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp10.902/USD.
Adapun, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari kemarin di level Rp11.268/USD atau melemah 10 poin dibanding hari sebelumnya yang berada di level Rp11.258/USD.
Keterangan:
Ø  Kalimat Penalaran :

·       Di sisi lain, pelemahan juga terimbas penurunan euro setelah rilis beberapa indeks manufaktur di sejumlah wilayah zona Eropa tumbuh melambat.
·       Kemarin, posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg di level Rp11.150/USD, terdepresiasi 248 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp10.902/USD.
·       Adapun, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari kemarin di level Rp11.268/USD atau melemah 10 poin dibanding hari sebelumnya yang berada di level Rp11.258/USD.

Ø  Kalimat Argumentasi :

·       Laju nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan akhir pekan ini diprediksi akan sedikit istirahat dengan laju yang tidak terlalu positif.
·       "Sentimen tersebut muncul setelah bank sentral China menolak melakukan injeksi pendanaan kepada sistem keuangan China, sehingga membuat penilaian terhadap perekonomian China akan melambat," ujarnya.

Sumber:

Artikel 3

Aset BTPN Capai Rp 66,2 Triliun


JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga 30 September 2013, aset PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) tercatat senilai Rp 66,2 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 17 persen dibanding 30 September 2012 yang sebesar Rp 56,5 triliun.
Direktur Utama BTPN Jerrry Ng mengatakan, pertumbuhan aset tersebut didorong pertumbuhan kredit sebesar 22 persen dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15 persen. Pertumbuhan penyaluran kredit itu didorong oleh program Daya, sebuah program yang menyasar pensiuan, pelaku usaha mikro dan kecil (UMK), termasuk masyarakat pra sejahtera produktif (mass market). Program itu tak hanya memberikan akses finansial tapi juga pelatihan dan pendampingan.
"Nasabah yang mempraktekkan pelatihan keuangan dalam mengelola usahanya, merasakan langsung manfaat pelatihan program Daya," ungkap Jerry dalam rilisnya, di Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Ditopang program Daya, penyaluran kredit naik 22 persen year on year, dari Rp 37,08 triliun pada 30 September 2012, menjadi Rp 45,3 triliun pada 30 September 2013. Namun, meski mengalami kenaikan signifikan, BTPN mampu menjaga rasio kredit macet di level 0,37 persen, lebih positif dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 0,39 persen.
Pencapaian aset menjadi Rp 66,2 triliun juga didorong kenaikan DPK. DPK yang dihimpun melalui program Sinaya hingga 30 September 2013 tercatat Rp 49,03 triliun, persen dari tahun lalu yang sebesar Rp 42,6 triliun.
Jerry mengatakan, masyarakat percaya, dengan menyimpan dana di BTPN Sinaya, selain mendapat tingkat pengembalian optimal, mereka juga memiliki kesempatan berkontribusi dalam memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah dan UMK. "Melalui BTPN Sinaya, BTPN menawarkan kesempatan kepada seluruh penabung dan deposan berpartispasi dalam misi memberdayakan jutaan mass market di Indonesia," jelasnya.
Sebagai informasi, sejak Januari hingga akhir September 2013 program Daya telah menjangkau 1.040.815 penerima manfaat, naik 25 persen dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 832.986 penerima manfaat. Sementara itu, aktivitas yang digelar dalam sembilan bulan pertama 2013 naik 69 persen dibanding tahun lalu, dari 35.105 aktivitas menjadi 59.273 aktivitas.
Keterangan :
Ø  Kalimat Penalaran :

·       Pencapaian aset menjadi Rp 66,2 triliun juga didorong kenaikan DPK. DPK yang dihimpun melalui program Sinaya hingga 30 September 2013 tercatat Rp 49,03 triliun, persen dari tahun lalu yang sebesar Rp 42,6 triliun.

Ø  Kalimat Argumen :

·       "Nasabah yang mempraktekkan pelatihan keuangan dalam mengelola usahanya, merasakan langsung manfaat pelatihan program Daya," ungkap Jerry dalam rilisnya, di Jakarta
·       Jerry mengatakan, masyarakat percaya, dengan menyimpan dana di BTPN Sinaya, selain mendapat tingkat pengembalian optimal, mereka juga memiliki kesempatan berkontribusi dalam memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah dan UMK.
Sumber: