Minggu, 28 April 2013

Pengaruh variabel- variabel Makro Terhadap Perekonomian Suatu Negara


Pengaruh variabel- variabel Makro Terhadap Perekonomian Suatu Negara
            Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
            Hubungan yang dipelajari pada ilmu ekonomi makro adalah hubungan variabel keseluruhan. Variabel-variabel itu diantaranya tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga-harga umum, jumlah uang yang beredar, tingkat bunga, kesempatan bekerja, neraca pembayaran, dan lain-lain. Namun pada kali ini variabel-variabel makro yang akan saya bahas yaitu, inflassi, pengangguran, neraca pembayaran, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan peningkatan kapasitas produksi.
            Yang pertama akan dibahas adalah mengenai Inflasi. Inflasi adalah naiknya harga-harga komoditi yang disebabkan tidak singkronnya antara program sistem pengadaan komoditi dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat. Inflasi bukanlah masalah yang terlalu berarti jika keadaan tersebut diiringi oleh tersedianya komoditi yang diperlukan secara cukup dan ditimpali dengan naiknya tingkat pendapatan yang lebih besar.  Pada prinsipnya tidak semua inflasi berdampak negatif pada perekonomian. Terutama jika terjadi inflasi ringan yaitu inflasi di bawah sepuluh persen. Inflasi ringan justru dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena inflasi mampu memberikan semangat pada pengusaha, untuk lebih meningkatkan produksinya. Pengusaaha bersemangat memperluas produksinya, karena dengan kenaikan harga yang terjadi para pengusaha mendapat lebih banyak keuntungan. Selain itu, peningkatan produksi memberi dampak positif lain, yaitu tersedianya lapangan kerja baru. Inflasi akan berdampak negatif jika nilainya melebihi sepuluh persen.
            Variabel selanjutnya adalah pengangguran. Pengangguran terjadi disebabkan karena adanya kesenjangan antara penyediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan. Pengangguran bisa juga terjadi meskipun jumlah kesempatan kerja tinggi akan tetapi terbatasnya informasi, perbedaan dasar keahlian yang tersedia dari yang dibutuhkan atau bahkan dengan sengaja memilih untuk menganggur. Pengangguran selalu saja ada dalam suatu perekonomian, maka sebenarnya pengangguran itu bukanlah masalah berat dan membahayakan, karena sesuatu yang selalu ada dan bahka harus selalu ada termasuk hal yang sangat menguntungkan bila bisa dikelola dengan baik dalam kondisi yang juga baik. Konsep yang mempelajari hubungan antara tingkat pengangguran dengan Gross Domestic Product, GDP dikenal dengan Hukum Okun yang dikemukakan oleh ekonom bernama Athur Okun. Konsep dari Hukum Okun didasari oleh hasil obsevassi terhadap GDP Amerika Serikat. Hukum Okun menjelaskan bahwa tingkat pengangguran memiliki hubungan negatif  dengan GDP rill.
            Sekarang yang akan dibahas yaitu Neraca Pembayaran. Neraca pembayaran adalah catatan tentang transaksi ekonomi internasional suatu negara terhadap negara lainnya dalam kurun waktu tertentu. Dalam neraca pembayaran akan terlihat kemampuan penduduk suatu negara terhadap penduduk negara lain yang tercermin dari defisit atau surplusnya suatu perdagangan dan keluar masuk modal. Sepintas akan sangat menguntungkan jika neraca pembayaran suatu negara mengalami surplus dan sangat merugikan defisit, tetapi tidak demikian kenyataan dalam politik ekonomi.
            Pertumbuhan penduduk yang tinggi juga merupakan variabel dalam ekonomi makro. Penduduk merupakan orang yang tinggal di daerah tersebut dan orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.] Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah itu. Misalkan mempunyai bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Secara teori pertumbuhan penduduk yang besar bila diikuti dengan tingkat produktivitas yang tinggi akan menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi tiggi. Tingginya pertumbuhan ekonomi akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan tingkat pendidikan dan pada akhirnya akan mampu memperbaiki mutu dan citra hidup.
            Variabel terakhir yang akan saya bahas yaitu peningkatan kapasitas produksi. Kapasitas produksi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan upaya meningkatkan laba perusahaan disamping usaha-usaha seperti pemilihan material yang ekonomis, kontrol kualitas, promosi guna menambah permintaan pasar dan sebagainya. Kapasitas produksi dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar, semakin tinggi kapasitas produksi yang dapat diusahakan maka semakin banyak produk yang mampu dihasilkan setiap jam, setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap tahunnya. Peningkatan kapasitas produksi berhubungan dengan tingkat ivestasi dan investasi berhubungan dengan tingkat tabungan masyarakat, sedangkan tingkat tabungan masyarakat berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsinya. jadi, bila kapasitas produksi ingin ditingkatkan maka tabungan haruslah ditingkatkan agar investasi dapat pula meningkat.
           


Sumber:

Andai Aku Menjadi Menteri Perekonomian


Andai Aku Menjadi Menteri Perekonomian

            Indonesia merupakan negara yang kaya. Namun harus diakui bahwa masih banyak sumber daya milik Indonesia yang belum dimanfaatkan secara maksimal atau bahkan malah justru pihak asing yang berhasil mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu masalah ekonomi Indonesia. Berikut ini adalah beberapa masalah ekonomi Indonesia yang lain: Penganguran, Ekonomi Biaya tinggi, Regulasi ekonomi, Kelangkaan bahan pokok, Tingginya Suku bunga perbangkan, dan Tingginya nilai Inflasi.
            Jika saya menjadi seorang Menteri Perekonomian hal-hal yang saya akan lakukan untuk mengatasi permasalahan pengangguran yaitu yang pertama adalah meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan yang memadai sehingga akan terciptanya para tenaga kerja yang ahli dan profesional, selanjutnya yang kedua adalah menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi para tenaga kerja dengan menempatkan mereka pada bidang keahliannya masing-masing sehingga kegiatan perusahaan berjalan lebih optimal. Yang terakhir adalah menarik minat para Investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
            Masalah ekonomi selanjutnya yang saya akan atasi yaitu masalah Ekonomi Biaya tinggi. Hal Ini juga merupakan masalah klasik di dunia industri. Ada banyak hal yang menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Diantaranya adalah pungutan liar / pungli yang tidak hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi namun tidak jarang dilakukan secara terbuka. Untuk mengatasi masalah pungutan liar sebagai seorang Menteri Ekonomi yang saya akan lakukan adalah bekerja sama dengan pihak keamanan atau kepolisian untuk bertindak tegas kepada oknum-oknum yang melakukan pungutan liar serta memberikan sangsi yang tegas atass apa yang telah mereka perbuat.
            Permasalahan yang terjadi pula di Indonesia adalah Regulasi Ekonomi sebagai Contohnya adalah keputusan pemerintah untuk masuk dalam anggota CAFTA yang sekarang ini yang mengakibatkan membanjirnya produk China di Indonesia sehingga membuat produk lokal kepayahan di pasar sendiri. Dalam hal ini sebagai seorang Menteri Ekonomi hal yang akan saya lakukan adalah membatasi masuknya barang dari luar negeri (Impor) dengan cara menaikan beberapa persen tarif inpor barang serta meningkatkan kualitasdan kuantitas produk dalam negeri sehingga dapat bersaing dengan produk dari luar negeri.
            Kelangkaan bahan pokok merupakan salah satu dari maslah ekonomi Indonesia yang sering kita hadapi. Usaha yang akan saya lakukan untuk mengatasi masalah kelangkaan bahan pokok tersebut yaitu yang pertama adalah mengoptimalkan operasi pasar terbuka, yang kedua yaitu menyediakan angaran perbaikan dalam hal transportasi sehingga  jalur distribusi akan barang- barang tersebut dapat berjalan dengan baik. Yang terakhir adalah mengoptimalkan para petani, peternak, nelayan, dan para produsen penyedia bahan pokok untuk dapat menghassilkan produng dengan kualitas yang baik dan kuantitas yang besar agar dapat memenuhi kebutuhan nasional  dengan memberikan sokongan dana dan peyuluhan yang baik bagi mereka. Dengan cara ini otomatis Indonesia dapat memenuhi kebutuhan nasionalnya dan dapat mengurangi jumlah inpor barang dari luar negeri.
            Tingginya suku bunga merupakan salah satu indikator sehat / tidaknya kondisi perekonomian Indonesia. Suku bunga yang terlalu tinggi ataupun yang terlalu rendah akan sangat mempengaruhi perekonomian. Dengan demikian hal yang akan saya lakukan adalah menjaga kestabilan suku bunga tersebut.
            Yang terakhir adalah masalah tingginya nilai Inflasi. Nilai inflasi akan sangat berpengaruh bagi kondisi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri nilai inflasi tergolong tinggi sehingga banyak masalah ekonomi susulan yang terjadi karena inflasi ini. Selain itu, inflasi di Indonesia sangat 'sensitif' mudah sekali naik. Misalnya walaupun hanya dipengaruhi oleh tingginya harga cabai rawit beberapa waktu yang lalu. Sebagai seorang menteri perekonomian hal yang akan saya lakukan adalah dengan menjalankan dan mengoptimalkan  kebijakan moneter dan fiskal.
Berbagai hal yang berkaitan dengan kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mengatasi inflasi dapat berupa seperti:
  • Politik diskonto (Discount Policy), yaitu kebijakan bank yang berhubungan dengan perubahan tingkat suku bunga.
  • Politik pasar terbuka (Open market policy), yaitu kebijakan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan surat berharga.
  • Politik pembatasan kredit (Plafon credit policy), yaitu membatasi pemberian pinjaman atau kredit kepada masyarakat.
  • Politik uang ketat (Tight money policy), artinya kebijakan untuk mengurangi banyaknya jumlah uang yang beredar.
  • Politik cadangan kas (cash ratio policy), yaitu kebijakan yang berhubungan dengan perbandingan antara kas dengan kredit yang diberikan kepada masyarakat.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah. Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:
  • Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
  • Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak. Dan juga akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang.
Dengan teratasinya setiaap masalah-masalah perekonomian seperti yang telah di sampaikan diatas diharapkan perkonomian Indonesia dapat berkembang dan berjalan dengan baik sebagai mana mestinya.

Sumber: