Menurut
Suhanadji dan Waspada TS (2004) mengungkapkan bahwa perspektif global merupakan
cara pandang atau wawasan untuk melihat dunia saat ini sangat dipengaruhi oleh
arus global. Sehingga semua bangsa menjadi saling ketergantungan, saling
mempengaruhi dan saling berhubungan diantara berbagai kebudayaan, sistem
ekologi, politik, ekonomi dan teknologi dalam konteks global. Kebudayaan di
dunia ini sangat beragam antar berbagai belahan negara di dunia. Dimana
masing-masing kebudayaan tersebut memiliki ciri khas tersendiri.
Jadi
Perspektif global adalah wawasan atau cara pandang mengenai fenomena secara
keseluruhan, yakni fenomena adanya interaksi, interdependensi, dan kompetisi
antar umat manusia di muka bumi. Interaksi merupakan kegiatan saling memengaruhi daya, objek, atau
tempat yang satu dengan tempat lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi
sumber daya alamnya dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan tempat lain.
Perbedaan tersebut mengakibatkan terjadinya interaksi dan interdependensi
antarwilayah. Contohnya interaksi yang terjadi antara desa dengan kota, dalam
pendistribusian bahan pangan dari desa ke kota.
Begitu pula sebaliknya, pengangkutan mesin pertanian dari kota ke desa.
Kompetisi terjadi karena keinginan untuk bersaing atau bertahan antar umat
manusia di muka bumi.
Tujuan
umum pengetahuan tentang perspektif global adalah selain untuk menambah wawasan
juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh
batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit,
ras, nasionalisme yang sempit, dsb. Melihat dari beberapa pengertian di atas,
maka dapat dilihat ciri-ciri orang yang mempunyai wawasan global antara lain:
·
Berpikir secara luas atau tidak
terkotak-kotak
·
Mau bekerjasama atau berinteraksi secara
harmonis (selaras)
·
Mampu berkompetisi
Perspektif Gobal dari Praktik
Akuntansi
1.
AMERIKA
SERIKAT
AS merupakan kekuatan yang
gemilang dalam akuntansi global. AS lebih baik dari negara-negara lain dalam
hal pengeluaran riset akuntansi, jumlah publikasi akuntansi, dan lulusan
perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi akuntansi. Pada saat yang sama, dan
ini sepantasnya, negara-negara lain tidak berhasrat untuk mengadopsi
standar-standar dan prinsip-prinsip akuntansi yang dikembangkan oleh AS.
Bahkan, keragaman yang substansial masih merupakan ciri iklim akuntansi dunia.
2.
AUSTRALIA
Tradisi dan kebiasaan
inggris member ciri yang signifikan pada Australia, walaupun akhir-akhir ini,
Australia lebih cenderung mengarah ke pola Amerika. Perbedaan-perbedaan
akuntansi keuangan dan praktik-praktik pelaporan antara inggris dan
Australia semakin meningkat. Gagasan pan-pasifik sedang tumbuh di
Australia, gagasan komunitas eropa tumbuh di Inggris.
Dua badan akuntansi
profesional Australia adalah Institute of Chartered Accountants in Australia
(ICAA) dan Australia society of Accountants (ASA). ICAA memiiki keanggotaan
kira-kira 20.000 dan terkait erat dengan audit dan praktik publik. Keanggotaan
ASA kira-kira 60.000, terutama wakil dari sektor publik.
3.
JEPANG
Akuntansi dan pelaporan
keuangan Jepang merupakan bunga rampai dari begitu banyak eksternalitas
domestik dan internasional. Di permukaan, laporan keuangan korporasi Jepang
tampaknya mirip dengan perusahaan-perusahaan sejenis dari Inggris-Amerika.
Namun, sebenarnya, kandungan informasi laporan keuangan korporasi jepang
berbeda secara substansial.
Pertama dan yang paling
beda, akuntansi keuangan memiliki peranan yang tidak begitu besar dalam
masyarakat jepang. Pemerintah pusat mengendalikan dengan ketat hal yang terjadi
dalam akuntansi di Jepang. Faktor penting lain yang mempengaruhi akuntasi di
jepang adalah tingginya kepemilikan silang dalam perusahaan-perusahaan jepang.
Penyusunan standar
akuntansi di Jepang terutama merupakan fungsi pemerintah dengan sejumlah input
pendukung dari JICPA. Pengaruh yang paling kuat datang dari undang-undang
komersial yang diatur oleh Mentri Kehakiman (MOJ). Undang-undang komersial
tersebut menghendaki secara khusus (dalam pasal 282 dan 293) agar laporan
keuangan berikut ini disiapkan kepada para pemegang saham atau kreditor yang
berkepentingan:
·
Neraca
·
Laporan laba-rugi
·
Laporan bisnis
·
Usulan bagi pembagian laba
·
Skedul-skedul pendukung
INGGRIS
United
Kingdom of Great Britain and Northern Ireland terdiri dari empat negara,
Inggris, Skotlandia, Wales dan Pulau Utara. Walaupun UK memiliki sistem hukum
dan kebijakan moneter dan fiskal serta aturan-aturan dan regulasi-regulasi
sosial tunggal yang terpadu, perbedaan-perbedaan individual tetap ada di dalam
keempat negara tersebut.
Hanya
ada dua sumber utama standar akuntansi keuangan di UK, hukum perusahaan dan
profesi akuntansi terdapat sekitar 10.000 PLC (Public Limited Company) di UK
dan sekitar 1 juta LTD (private Limited Company). Ini merupakan entitas-entitas
yang menjadi subyek undang-undang perusahaan.
Badan-badan
akuntansi utama di UK adalah :
·
The Institute of Chartered Accountants
in England and Wales
·
The Institute of Chartered Accountants
in Ireland
·
The Institute of Chartered Accountants
in Scotland
·
The Chartered Association of Certified
Accountants
·
The Institute of Cost and Management Accountants
·
The Chartered Institute of Public
Finance and Accountancy
Seperti
di Australia, hukum perusahaan UK memuat persoalan-persoalan akuntansi dalam
apa yang dinamakan skedul (misalnya, format alternatif untuk neraca dan laporan
R/L terdapat dalam skedul 4 dan 4a 1985 Act).
Lima
prinsip akuntansi dasar yang tercantum langsung dalam perundang-undangan adalah
:
·
Pencocokan pendapatan dan beban
berdasarkan beban akrual
·
Penilaian item-item aset dan kewajiban
individual secara terpisah dalam masing-masing kelas aset dan kewajiban
·
Penerapan prinsip-prinsip konservatisme,
terutama dalam pengakuan realisasi laba dan semua kewajiban dan kerugian yang
diketahui
·
Kewajiban penerapan kebijaka-kebijakan
akuntansi secara konsisten dari tahun ke tahun
·
Anggapan bahwa prinsip kelangsungan
usaha dapat diterapkan pada entitas yang bersangkutan.
Peran
akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi
orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan di masing-masing negara, yang selanjutnya akan
mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut.
Ada
tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi ke dalam dimensi
internasional yang terus berkembang, yaitu:
v Faktor
lingkungan
·
Berfikir secara global
·
Ketergantungan perekonomian
·
Pasar modal global
·
Perusahaan multinasional
·
Operasi internasional yang menguntungkan
·
Teori yang tidak memadai
·
Kompetensi manajemen internasional
·
Rintangan akuntansi
·
Pendapatan dan rasio yang tidak dapat
diperbandingkan
·
Kebutuhan akan standar internasional
·
Menara akuntansi
·
Beragamnya pembuatan standar
·
Ekonomi potitik dari akuntansi dunia
·
Relevance lost dari akuntansi dunia
·
Pendidikan dan riset
v Internasionalisasi
disiplin akuntansi
·
Spesialisasi
·
Sifat internasional dari sejumlah
masalah teknis akuntansi
·
Alasan historis
v Internasionalisasi
profesi akuntansi
PERTANYAAN
1.
Ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang
akuntansi ke dalam dimensi internasional yang terus berkembang, kecuali….
(jawaban: c)
a.
Faktor lingkungan
b.
Internasionalisasi disiplin akuntansi
c.
independensi
d.
internasionalisasi disiplin akuntansi
2. The
Institute of Chartered Accountants in England and Wales merupakan badan
akuntansi utama negara bagian ?.... (jawaban: d)
a.
Spanyol
b.
Italia
c.
Prancis
d.
United
kingdom
3. Tujuan
umum tentang perspektif gobal adalah….(jawaban : d)
a.
Untuk menambah wawasan
b. Untuk menghindari diri dari cara berpikir
sempit
c. Primordial (lokalitas)
d. Semua jawaban benar
4. Dalam
hal pengeluaran riset akuntansi, jumlah publikasi akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi
akuntansi merupakan perspektif global dari Negara…. (jawaban: c)
a.
Inggris
b. Jepang
c. Amerika Serikat
d. Australia
5. Badan akuntansi profesional Australia yang
memiiki keanggotaan kira-kira 20.000 dan terkait erat dengan audit dan praktik
publik adalah….(jawaban: a)
a.
ICAA
b.
ASA
c.
Jawaban a dan b benar
d.
Jawaban
a dan b salah
Refrensi:
https://adamfirdaus46.wordpress.com/2015/03/22/akuntansi-dalam-perspektif-global/
Choi,
Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 1. Salemba
Empat.
Jakarta.
Suhanadji
dan Waspodo, TS. 2004. Modernisasi dan Globalisasi. Studi Pembangunan Dalam
Perspektif Global. Malang: Insan Cendikia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar